IKATAN ION ( IKATAN ELEKTROVALEN )
ikatan ion adalah gaya tarik
menarik listrik antara ion yang berbeda muatan. Ikatan ion disebut juga ikatan elektrovalen.
contoh : Natrium klorida (NaCl)
terdiri atas ion Na+ dan Cl-. Ion – ion tersebut
dikukuhkan oleh
gaya tarik – menarik listrik sesuai dengan
hukum coloumb.
1. Pembentukan ikatan ion
Pada materi sebelumnya, telah
disebutkan bahwa ikatan antara natrium dan klorin terjadi karena serah terima
elektron. Mengapa hal itu dapat terjadi ? kita ingat kembali, natrium merupakan
logam yang relatif mudah melepas elektron (mempunyai energi ionisasi yang
realtif kecil), sedangkan klorin merupakan nonlogam dengan afinitas elektron
atau keelektronegatifan yang besar. Ketika natrium direaksikan dengan klorin,
maka atom klorin akan menarik satu elektron dari atom natrium. Atom natrium
berubah menjadi ion positif, sedangkan atom klorin berubah menjadi ion negatif,
selanjutnya, ion – ion yang berbeda muatan itu saling tarik- menarik, sehingga
terbentuklah senyawa NaCl.
“logam mempunyai daya tarik elektron yang
lemah dan nonlogam mempunyai daya
tarik elektron yang besar “
Dengan
menggunakan lambang lewis pembentukan NaCl di gambarkan sebagai
berikut :
Serah – terima elektron
menghasilkan apa yang kita sebut ikatan ion.
Contoh pembentukan ikatan ion
antara atom magnesium dengan oksigen.
Unsur
apa saja yang dapat membentuk ikatan ion ? dari
Uraian di atas, dapat di simpulkan bahwa ikatan ion hanya dapat terjadi jika
unsur – unsur yang di reaksikan mempunyai perbedaan daya terik elektron
(kelektronegatifan) yang cukup besar. Perbedaan daya tarik elektron yang cukup
besar memungkinkan terjadinya serah terima elektron. Pada kenyataannya, hal itu
terjadi. Ikatan antara logam ( khususnya golongan IIIA dan IIA) dengan nonlogam
(khususnya golongan VIIA dan VIA) cenderung ionik.
2. Rumus Kimia Senyawa Ion
Mengapa
rumus kimia natrium klorida adalah NaCl ( Na : Cl = 1 :1 ) ? sesuai dengan aturan oktet yang telah dibahas di atas, atom
natrium akam melepas 1 elektron, sedangkan atom klorin akan menyerap 1 elektron.
Akan tetapi, jangan di artikan bahwa satu ion Cl-. Dalam kristal
NaCl. Setiap ion Na+ dikelilingi oleh 6 ion Cl- dan
setiap ion Cl- dikelilingi oleh 6 ion Na+ dalam suatu
struktur tiga dimensi berbentuk kubus.
Rumus kimia NaCl adalah rumus
empiris, menyatakan bahwa perbandingan ion Na+ ion Cl- =
1:1. Dengan berpatokan pada aturan oktet, maka rumus empiris senyawa ion dari suatu pasangan logam dan
nonlogam dapat diramalkan. Hal itu memungkinkan karena jumlah elektron yang
dilepas unsur logam sama dengan yang diserap unsur nonlogam.
3.1.Meramalkan Rumus Senyawa kimia
Berdasarkan Aturan Oktet dan Menggambarkan Proses Pembentukan Senyawa Ion.
Pada reaksi berikut, masing –
masing unsur dapat mencapai konfigurasi oktet. Tuliskan rumus electron (rumus
lewis) dan rumus empiris senyawa yang terbentuk.
Mg (Z = 12) + Cl (Z = 17)
Analisis masalah :
Pada reaksi antara unsur logam
dengan nonlogam, konfigurasi oktet dicapai melalui serah – terima electron.
Unsur logam akan melepas electron membentuk ion positif, sedangkan unsur
nonlogam menyerap electron membentuk ion negatif. Hal yang harus diperhatikan
adalah bahwa jumlah electron yang dilepas unsur logam harus sama dengan jumlah
electron yang diserap unsur nonlogam. Keharusan menyamakan jumlah electron
itulah yang menentukan rumus empiris senyawa yang terjadi. Jadi, yang harus
dilakukan adalah :
·
Menentukan konfigurasi electron unsur logam dan nonlogam,
·
Menentukan jumlah electron yang akan dilepas atom logam,
·
Menentukan jumlah electron yang akan diserap aton nonlogam,
·
Menyamakan jumlah electron sehingga diperoleh rumus empiris,
·
Menentukan rumus empiris senyawa yang terbentuk, dan
·
Menggambar proses serah – terima electron dengan lambang lewis.
Jawab :
Mg (Z = 12) dan Cl (Z = 17)
mempunyai konfigurasi electron sebagai berikut:
12Mg : 2 8 2
17Cl : 2 8 7
Untuk mencapai
konfigurasi oktet, Mg harus melepas 2 elektron, sedangkan Cl menyerap 1 elektron.
12Mg : (2 8 2) Mg2+ → (2 8)+ 2e‑
17Cl : (2 8 7)+ e- → Cl- (2 8 8)
Untuk menyamakan jumlah electron, maka atom
klorin harus dikalikan 2, sedangkan atom magnesium cukup satu.
12Mg : (2 8 2) Mg2+ → (2 8)+ 2e‑ (x1)
17Cl : (2 8 7)+ e- → Cl- (2 8 8) (x2 )
Daftar pustaka
Michael Purba, 2006, Kmia SMA Kelas X, Erlangga :
Jakarta
Unggul Sudarmo, 2007, Kimia SMA Kelas X, Phibeta :
Surakarta
Parning, horale, Tiopan, 2007, KIMIA 1 , Yudhistira : Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar